Bab I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kitab Ayub termasuk Sastra Hokmah
(Hikmat), Dan kitab Ayub terdiri dari empat puluh dua fasal saja yaitu fasal 1
& 2 fasal 42:7-17, sedangkan selebihnya itu adalah tambahan saja, yaitu
fasal 3-42:6.[1] Kitab
Ayub dibuka dengan bahasa Prosa,Puisi,Prosa yang bentuk keseluruhannya adalah
A-B-A. Kitab Ayub ini berisi tentang penderitaan orang beriman.[2]
Kitab ini Mempermasalahkan penderitaan Pribadi bukan penderitaan suatu bangsa,
yaitu mengenai kebebasan Allah mengizinkan orang yang tidak bersalah mengalami
penderitaan.[3]
Bab II`
2.1
Penulisan Dan Waktu Penulisan
Kitab ini berasal dari Edom, sebab
bahasa yang dipakai dalam kitab ini dipengaruhi oleh bahasa semitis selatan.
Juga terasa bahasa Aram dan Arab didalamnya. Justru karena dipengaruhi oleh
bahasa Aram.[4]
Sebenarnya waktu penulisan ini tidak begitu jelas, namun ada beberapa pandangan
yang mengatakan bahwa kita ayub terjadi pada zaman bapak leluhur Israel dan
Musa dianggap sebagai pengarangnya dikarenakan ayub 1-2 dan Ayub 42:7-17 yang
disebut (Prosa) berasal dari zaman kuno. Dan pada bagian (Puisi) kita ayub
(3:1-42:6) bersal dari waktu yang lebih kemudian atau lebih muda (Bnd. Ayub
7:17,18 dengan Mzm 8:22,25) dan juga kemiripan kitab Ayub dan Yeremia, semuanya
ini menunjuk pada abad ke-7. Bagaimana
Mungkin Musa penulisnya kalau kita lihat kitab Ayub dikatakan kitab yang Kuno
bahkan jauh lebih Tua dari kitab kejadian. Walaupun kitab ayub juga diduga
diselesaikan pada masa pembuangan atau sesudahnya, namun tidak ada alasan yang
memang kuat untuk mendukung alasan ini.[5]
beberapa orang berpendapat bahwa Ayub sendirilah yang menulis kitab ini, tetapi
pendapat ini kurang masuk akal karena bagaimana mungkin Ayub bisa menulis dalam
keadaannya
yang menderita, ia dalam depresi berat dan menulis
tentang penderitaannya?. Dan ada juga yang mengatakan Ayub menulisnya pada
waktu keadaannya dipulihkan ini juga tidak masuk akal karena tidak mungkin Ayub
menulis tentang kematiaannya sendiri (42:17). Jadilah pastilah bukan Ayub atau pun
Musa Yang menulis kitab ini melainkan orang lain yang mungkin hidup sezaman
dengan Ayub karena nama Allah yang digunakan dalam Prolog dan Epilog adalah
Yahweh.
2.2
Situasi Kehidupan
Ternyata cerita Ayub merupakan sebuah kisah yang
sudah sangat terkenal secara turun temurun-temurun dan kuno dilingkungan bangsa
Israel, kalau kita lihat Ayub itu juga bertindak sebagai imam atas keluarganya
dan mempersembahkan koran dan hal-hal seperti iilah yang belum diterapkan pada
zaman Israel. Kehidupan sosial dizaman Ayub dapat dikatakan masih ada dalam
keudayaan kuno namun kebudayaan mereka tidak rendah. Misalnya anak-anak Ayub
mengadakan makan dan minum dirumahnya
saudarahnya yang sulung. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah mengenal
bagaimana budaya berpesta. Tidak mungkin makan dan minum disini hanya
menunjukkan pada makan dan minum saja, ayub adalah seorang raja ternak sehingga
makan dan minum disini adalah pesta pora anak-anak Ayub. Mereka sudah mengenal
budaya berpesta. Dalam kasus lain kita bisa melihat ketika orang-orang Kasdim
menyerang gembala dan merebut kawanan ternak Ayub, gembala yang lolos itu
mengatakan orang-orang Kasdim. Ini menandakan sekumpulan orang banyak (belum
Bangsa) kemudian orang-orang monadem yang pekerjaannya merampok ini bisa kita
simpulkan sebagai orang-orang yang sudah terorganisir yang saling bekerjasama
dengan tujuan merampok.
2.3
Situasi Predaksian
Yeremia
bernubuat pada masa pemerintahan raja-raja Yehuda yaitu raja Manasye, Yosia,
Yoyakim, dan Zedekia. Keadaan Yehuda pada masa itu mengalami sinkritisme yang
merajalela yang dibawah tekanan bangsa Asyur dan Babel. Keagamaan bangsa Asyur,
Kanaan dan Babel sudah merusak bagi kehidupan umat Allah. Banyak
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan Yehuda dalam keagamaan yaitu mereka
meninggalkan Tuhan dan berpaling kepada dewa-dewa asing, mereka juga bersundal
dengan dewa-dewa lain, mengambil bagian dalam pelacuran bakti, mempersembahkan
anak-anak manusia kepada dewa Molokh.[6]
Dalam
pemerintahan Yoyakim dengan memperlakukan Yehuda dengan kekerasan (609-589 sM).
Dia yang menurunkan raja Yoahas, yang sudah memerintah hanya tiga bulan saja
dan membuangnya ke Mesir. Dia yang memungut pajak yang sangat besar. Yoyakim
seorang lalim yang tidak layak untuk memerintah. Pada permulaan
pemerintahannya, dia tidak memperhatikan kesejahteraan penduduk. Dia tidak puas
dengan istana yang sudah ada. Disamping itu, dia memaksa orang-orang bekerja
sebagai rodi tanpa gaji, karena perbendaharaannya bangkrut. Pada tahun itu
juga, Nebukadnezar, anak raja Babel menyerang tentara Mesir di Kaskemis dan
mengusirnya dari sana secara total. Kemudian dia mengalahkannya sekali lagi di
Hamat, Aram Tengah. Dengan demikian, tidak ada sesuatu yang dapat mencegah dia
maju kearah selatan menuju negeri Israel. Oleh sebab itu, Yehuda mengalami dan
menghadapi krisis baru dan berada dalam keadaan yang sangat berbahaya dan para
penduduknya takut dan gemetar. Kemudian, raja Yoyakim mengalihkan kesetiaan
kepada Nebukadnezar. Dia bermaksud untuk membebaskan diri dengan segera ketika
dia memperoleh kesempatan. Karena perhatian Nebukadnezar tertarik kepada
hal-hal lain yang lebih penting pada waktu itu, sehingga dia membalas dendam
dengan melepaskan kelompok-kelompok gerilya dari orang-orang Babel, Aram, Moab,
dan bani Amon untuk melawan Yoyakim. Dalam hal inilah banyak merugikan negeri
Yehuda.
Nebukadnezar pergi melawan Yerusalem. Dalam
bulan yang sama Yoyakim wafat dan Yoyakhin, anaknya, naik takhta. Sesudah tiga
bulan dia menyerahkan diri kepada tentara Babel, dan Nebukadnezar dan rupanya agak
dihiburkan dengan mempermalukan bangsa Yehuda secara lembut. Dia membuang
Yoyakhin, dan merampas banyak rampasan. Sebagai raja Nebukadnezar menetapkan
Zedekia, seorang anak Yosia dan paman Yoyakhin, dan ia membiarkan bangsa Yehuda
tetap sebagai jajahan Babel. Ada pendapat yang berbeda-beda pada waktu itu
mengenai lamanya masa pembuangan. Dipimpin oleh Hananya, raja dan para
pengikutnya mengharapkan masa yang singkat, mungkin hanya dua tahun dan sesudah
itu Yoyakhin dan orang-orang buangan akan kembali (bd. Yeremia 28:1-4).
Sebaliknya Yeremia mengirim sepucuk surat yang memberi semangat kepada orang
buangan, yang menasihati mereka untuk menetap di Babel dan menanti selama tujuh
puluh tahun masa pembuangan yang telah ia buatnya (Yeremia 29:1-32). Orang-orang
saling bertentangan pula tentang hubungan Yehuda dengan raja Nebukadnezar.
Selama sebelas tahun masa pemerintahan Zedekia yang kacau, Yeremia mendesak
raja muda itu untuk menyerah kepada kekuasaan Babel. Empat tahun setelah
Zedekia naik takhta, ketika Mesir membentuk persekutuan antara Edom, Moab,
Amon, Tirus dan Sidon untuk memberontak melawan Babel, Yeremia mendesaknya
untuk tidak ikut serta. Nabi mengenakan gandar kayu sebagai lambang dari sikap
takluk kepada Nebukadnezar, seperti yang Tuhan inginkan (Yeremia 27:8).
Pembuangan akan disusul dengan kembalinya para tawanan tersebut (Yeremia
32-33). Yeremia dituduh sebagai pengkhianat yang melarikan diri kepada tentara
Kasdim dan ia menderita perlakuan kejam dari para pangeran dan imam, meskipun
Zedekia menghormati karunianya untuk bernubuat (Yeremia 37: 1-38). Akibatnya, kejatuhan Yerusalem yang
penuh dengan penumpasan darah agak melegakan Yeremia, yang dibiarkan hidup oleh
tentara Babel (Yeremia 39:11-12)[7]
BAB III
TAFSIRAN
3.1
Kritik Terjemahan
hL,aeÞh' ~yrIïb'D>h;-ta, hw"±hy>
rB<ôDI rx;’a; yhiªy>w:
WTT Job 42:7
‘^b. yPiÛa;
hr"’x' ynI©m'yTe(h; zp;äylia/-la, hw"÷hy> rm,aYO“w: bAY=ai-la,
`bAY*ai yDIîb.[;K.
hn"ßAkn> yl;²ae ~T,îr>B;dI al{å yKiû ^y[,êrE ynEåv.biW
Dalam BHS ditemukan kata yang bermasalah yaitu kata
yDIîb.[;K. kata ini memiliki akar kata db,[, yang artinya adalah hambah/abdi. Kata db,[ ini merupakan bentuk kata benda umum yang bergender maskulin
tunggal yang menyatakan kepemilikan orang ke-1 tunggal artinya “budakKu/hambahku”.
Dan kata db,[, mendapat
partikel tambahan K. Artinya “seperti,menurut”. Jadi kata yDIîb.[;K. mempunyai arti “seperti budakKu/hambahKu (m)”.
Dalam catatan
kaki BHS kata yDIîb.[;K dikatakan
bahwa di dalam banyak (naskah) satu atau beberapa naskah-naskah perjanjian lama
ibrani abad pertengahan ditulis dengan kaata depan [B. Yang artinya “dalam,oleh,dengan”
Dan jika kita pakai usulan catatan kaki BHS yang mengganti kata depan K dengan kata B maka arti yang kita
dapat adalah yDIîb.[;B. mempunyai arti “oleh budakKu/hambahKu (m)”. Jika kita coba bandingkan dengan Ayub pasal 42 ayat 8
kata b yang juga menggunakan kata yDIîb.[;K artinya
“seperti
hambaku”. Jadi penulis lebih setujuh dengan BHS yang mendapat
penambahan kata K “seperti” dibandingkan dengan menggunakan kata B
(Oleh, dalam) seperti yang diusulkan oleh catatan kaki BHS. Menurut penulis
penggunaan kata K “seperti” lebih tepat karena menunjuk kepada Ayub
~yliøyae h['’b.viw> •~yrIp'-h['(b.vi
~k,äl'-Wx)q. hT'‡[;w>
WTT Job 42:8
bAYæaiw>
~k,êd>[;B;¥ ‘hl'A[ ~t,Ûyli[]h;w> bAY©ai yDIäb.[;-la, ŸWkål.W
tAfÜ[]
yTiúl.bil. aF'ªa, wyn"åP'-~ai yKió
~k,_yle[] lLeÞP;t.yI yDIêb.[;
`bAY*ai yDIîb.[;K. hn"ßAkn> yl;²ae
~T,îr>B;dI al{å yKiû hl'êb'n> ‘~k,M'[i
Di dalam kitab BHS terdapat kata
yag bermasalah yaitu ta,
yang artinya “serta,disamping,dengan”.
Jika dihubungkan dengan kata yang melekat padanya wyn"åP' yang
yang memiliki akar kata hn<P' artinya “Berhadapan”,
kata benda umum kedua jamak yang mendapat akhiran orang ke-3 maskulin tunggal artinya “Berhadapan dia (m)”.maka makna kata akan menjadi wyn"åP'-ta, yang berarti “dengan Berhadapan dia (m)” sedangkan kalau kita dalam catatan kaki BHS kata ta, diganti dengan kata ~ai yang
artinya jika,sekalipun. Dan jika kita hubungkan dengan kata setelahnya
yaitu wyn"åP' dan kemudian
menjadi wyn"åP'-'~ai dan artinya menjadi
“sekalipun berhadapan dia (m)”
Jadi penulis lebih setujuh
dengan apa yang diusulkan oleh para peneliti moderen “dengan”. Ini menunjukkan betapa Tuhan sudah tidak
memperdulikan sahabat-sahabat Ayub lagi, dan bahkan seharusnya dihukum mati
karena mengatakan yang tidak benar kepada Ayub dan mencoba menduga-duga
bagaimana Tuhan itu, tetapi mereka boleh tetap hidup kalau Ayub yang menghadap
Tuhan demi mereka. Sedangkan kalau saya Bandingkan dengan yang ada pada BHS
kata wyn"åP'-~ai yang diartikan “sekalipun berhadapan dia” ini seolah-olah sudah tidak ada ampunan lagi
untuk sahabat-sahabat Ayub sekalipun Ayub yang berdoa bagi mereka.
3.2 Kritik Terjemahan
Ayub 42:7
LAI : ... hambaKu
KJV : ... My servant...
(pelayanKu)
NIV : ... My servant...
(pelayanKu)
BIS : ... hambaKu...
Keempat
terjemahan ini menggunakan kata yang sama-sama menunjukkan pada orang yang
melayani atau mengabdi kepada orang. Terjemahan KJV & NIV menggunakan kata
yang sama yaitu “pelayanKu”. Kalau kita lihat didalam tulisan aslinya yaitu BHS
yang mempunyai arti budakKu/hambaKu kata hambaKu ini adalah terjemahan yang
sudah dihaluskan yang berasal dari terjemahan budakKu yang artinya juga bahwa
terjemahan asli sebenarnya menerjemahkan budakKu, disinilah letak masalahnya.
Tuhan mengatakan Ayub adalah seorang budak yang harus hidup sepenuhnya untuk
tuannya, seperti itulah hidup Ayub dimata Tuhan, seperti budak yang
patuhsepenuhnya. sementara itu terjemahan LAI & BIS menerjemahkan hambaKu
yang dimana terjemahan ini lebih mendekati kepada bahasa aslinya jadi penulis
lebih memilih terjemahan LAI dan BIS ya walaupun tidak terlalu mendekati namun
semakna jadi penulis menyimpulkan bahwa orang yang taat itu harus hidup menjadi
budak Tuhan, sepenuhnya hidup untuk tuannya yaitu Tuhan.
Ayub 42:8a
LAI : ... permintaannyalah yang akan kuterima...
KJV : ... For him will I accept ... (dari padanya aku akan menerima)
BIS : ...
doanya akan Kuterima.
BHS : wyn"åP'-~ai (Jika, Sekalipun)
Dari keempat terjemahan ini saya melihat
bahwa ketiga terjemahan ini sangat berbeda sekali. Jadi penulis menyimpulkan
lebih memilih terjemahan BIS dikarenakan persembahan yang akan Ayub berikan
kepada Allah adalah persemabahan yang akan mengunakan unsur doa kepada Tuhan.
3.3 Struktur Teks
Ayub
Job 42:7 Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada
Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua
sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
Job 42:8 Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba
jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu
sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa
untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak
melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku
seperti hamba-Ku Ayub."
Job 42:9 Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang
Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan
Ayub.
Job 42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta
doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat
dari segala kepunyaannya dahulu.
Job 42:11 Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki
dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia
di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena
segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka
masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
Job 42:12 TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya
lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor
kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai
betina.
Job 42:13 Ia juga mendapat tujuh orang anak
laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
Job 42:14 dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima,
yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
Job 42:15 Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik
anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah
saudara-saudaranya laki-laki.
Job 42:16 Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun
lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang
keempat.
Job 42:17 Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.
A =
7-8 è
Ayub dibenarkan Allah
B =9aè Sahabat-sahabat Ayub Melakukan perintah Tuhan
C = 9b-17è Ayub Memperoleh Berkat dari orang-orang dan Allah
B =9aè Sahabat-sahabat Ayub Melakukan perintah Tuhan
C = 9b-17è Ayub Memperoleh Berkat dari orang-orang dan Allah
TAFSIRAN
Teks ini mempunyai gaya yang dipergunakan
dalam Prolog. Epilog ini dimulai dengan mempersalahkan ketiga kawan itu,
Elifas, Bildad dan Zofar. Tidak disebutnya Elihu dalam kecaman itu adalah
penting dan mungkin bertalian dengan penampikannya atas teologia tradisional
yang mengartikan penderitaan adalah hukuman atas dosa dan selalu setimpal
dengan bobot dosa itu. Ketiga kawan itu dituduh karena berkata Benar tentang
Aku. Ternyata pandangan mereka tentang
sifat ilahi adalah Keliru. Ayub pada pihak lain dipuji. Ini bukab berarti bahwa
segala sesuatu yang dikatakan Ayub. Ia juga bebas mengampuni ketiga kawannya
yang mengakibatkan luka oleh kata-kata palsu mereka. Dan Allah mempertahankan
Ayub dihadapan umum sebagai orang benar.
A.
Ayub Dibenarkan Allah (42:7-8)
Tuhan melepaskan Ayub dari penderitaannya
dengan urutan yang terbalik dari cara datangnya penderitaan itu dan dengan
urutan yang berlawanan dari segi kegawatannya. Pengertian Ayub yang salah
tentang Jauhnya Allah merupakan kejahatan pertama yang diperbaiki, sesudah itu
kejatuhan Ayub diantara manusia ditangani, dan kemudia keluarga dan kekayaan
Ayub dipulihkan. Kamu tidak berkata
benar tentang Aku seperti hambaku BudakKu atau hambaKu Ayub. Bagaimana kata
“Benar” dapat dipahami disini? Secara tata bahasa, kata ini dapat berarti
“secara baik” atau hal-hal yang benar. Keduanya memang terdapat dalam Teks.
Pertama-tama Ayub telah menyatakan secara baik. Ia mengeluh. Semuanya dapat
diringkas demikian: dalam semua yang ia katakan, Ayub dengan tegas mengatakan
mengemukakan integeritas pengalamannya. Allah tidak dilayani dengan kebohongan,
tidak peduli maksudnya baik. Dan Ayub mengatakan
kebenarannya dengan keras dan jelas sehingga dapat didengar semua orang. Ia
tidak puas dengan penjelasan teologis teman-temannya (8:8). Dan
betapapun benar yang mereka katakan, mereka melanggar integritas Ayub. Ayub
disini dibenarkan Allah dan mempersalahkan sahabat-sahabatnya sehingga Allah
memberi mereka kesempatan untuk menebus kesalahan mereka.[8]dan Ayub
harus berdoa untuk mereka dengan mempersembahkan kurban yang pada zaman
perjanjian Lama merupakan cara untuk mengungkapkan pertobatan umum. Pengakuan
Allah membenarkan Ayub sebagai budakKu atau hambaKu berarti menjawab iman Ayub
kepada penguasa surgawinya dan mengantisipasi ucapan sang tuan pada akhir
zaman. Dan perkataan Allah ini merupakan kemenangan atas si jahat.
B.
Sahabat-sahabat Ayub Melakukan perintah Tuhan (9a)
Ketiganya harus datang kepada Ayub, minta
dia menjadi pengantara mereka untuk memohon doa kepada Allah, dan sebagai
sahabat yang baik, Ayub membantu mereka, dan sebagai sahabat yang baik Ayub membantu mereka, menjadi pengantara
mereka dan menghindarkan mereka dari hukum.
C.
Ayub Memperoleh Berkat Dari orang-orang dan Allah
Orang benar akhirnya pasti menerima
keindahan sebagai ganti kesusahan. Ketika Ayub sedang berdoa untuk orang-orang
lain, kemakmuran materialnya diberikan kembali oleh Allah bahka Saudara-Saudara
Ayub juga datang untuk memberkati Ayub.[9] Seperti
yang kita ketahui pada bagian ini Ayub sebelumnya perotes berat kepada Tuhan,
bahkan menantang Tuhan untuk berpengadilan. Ia mengatakan bahwa ia tidak
bersalah, seolah-olah menantang Tuhan apa salahku sehingga aku dihukum seperti
ini. akan tetapi disinilah muncul kewibaan Tuhan yang tidak bisa diukur
manusia. Ia mengatakan kepada Ayub bahwa ada hal-hal yang tidak diketahui
manusia dan itu adalah pengetahuan pribadi Allah. perkarah menyembuhkan dan
mengembalikan keadaan Ayub adalah hal kecil bagi Tuhan (Ia hanya mengeluarkan
perintah dan Ayub pasti pulih). Akan tetapi bukan itu masalahnya kewibawaan
sorga dipertaruhkan disini untuk melihat Ayub tahan dalam penderitaannya dan
terbukti Tuhan benar mengenai hal itu.
BAB IV
PENUTUP
IV. MAKNA TEOLOGIS DAN APLIKASI
4.1 Makna Teologis
Didalam cerita
di pasal 42 inti yang dibahas adalah mengenai pulihnya keadaan Ayub karena
kesadarannya dan ia pun menyesal. Pasal ini menjelaskan bahwa betapapun sedikit
dan mustahil ada pengharapan tetapi gambaran Allah tidak boleh ditentukan apalagi
dibatasi dengan logika dan penilaian manusia yang tidak seberapa ini mengenai
Allah. pada akhirnya manusia tidak boleh dan tidak dapat mengira-ngira, bahkan
sampai mengukur bagaimana Allah itu. Selain itu satu hal yang sangat ditekankan
adalah bahwa Tuhan tidak hidup menurut logika dan teodisi, tidak dapat diukur
dan diperkirakan seperti apa jalan-Nya. Inilah yang ditekankan penulis kitanb
Ayub, ia menyangah paham mutlak teodisi yang mengatakan kita diberkati karena
berbuat baik dan orang yang menderita karena dosa, dalam kitab Ayub ini kita
diajarkan bahwa penderitaan yang dialami
buakan hanya dialami orang berdosa saja namu kepada orang benar,saleh juga bisa
terjadi dan kepada semua orang itu bisa terjadi yang namanya penderitaan.
4.2 Aplikasih
Dari cerita singkat tentang
Ayub tersebut ada beberapa hal yang dapat kita ambil sebagai aplikasinya dalam
kehidupan kita diantarannya:
1.
Seperti Ayub yang
berusaha tidak menyakiti hati Tuhan dengan kata-kata hujat, seperti itu
hendaknya kita tidak langsung memaki Tuhan sewaktu menghadapi suatu musibah.
2.
Sahabat-sahabat
Ayub yang menuduh Ayub berdosa tetapi walaupun begitu Ayub tetap bersandar
kepada Tuhan. Demikan jugalah dengan kita walaupun kita tidak punya siapa-siapa
tapi kita punya Tuhan Dia adalah jawaban dari doa kita.
3.
Dalam penderitaan
Ayub memiliki kerindua untuk bertemu dengan Tuhan. Dalam penderitaan hidup kita
demikian pulalah hedaknya kita mencari Tuhan, mengutamakan Tuhan. Misalkan saja
dalam keadaan sakit kita harus berdoa kepada Tuhan dan minnum obat tentunya,
bukannya perg kedukun.
4.
Ayub mendapatkan
Berkat yang dari pada Tuhan oleh Karena dia mau Setia kepada Tuhan dan mau
berdoa atau mengampuni sahabat-sahabtnya. Untuk itu kita juga harus seperti itu
walaupun orang sudah berlaku curang terhadap kita kita juga harus tetap mau
mendoakan orang yang belaku curang itu.
4.3 DAFTAR PUSTAKA
1. Bakker.F.L. 1996. Sejarah Kerajaan Alkitab, BPK
Gunung Muia: Jakarta
2. Lasor W.S 2000. Pengantar Perjanjian Lama, BPK Gunung Mulia: Jakarta
3. Blommendaal. J 1999. Pengantar Kepada Perjanjian Lama, BPK Gunung Mulia: Jakarta
4. Bergant Dianne.Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama, Kanisius : Jogjakarta
5. Guthrie Donald 1996. Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Maleakhi, Komunitas bina Kasih : Jakarta
6. Ludji Barnabas 2009, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 2, Bina Media Informasi: Bandung
7. LaSor W.S. & Bush F.W. 1996, Pengantar Perjanjian Lama 2, Gunung Mulia :Jakarta
2. Lasor W.S 2000. Pengantar Perjanjian Lama, BPK Gunung Mulia: Jakarta
3. Blommendaal. J 1999. Pengantar Kepada Perjanjian Lama, BPK Gunung Mulia: Jakarta
4. Bergant Dianne.Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama, Kanisius : Jogjakarta
5. Guthrie Donald 1996. Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Maleakhi, Komunitas bina Kasih : Jakarta
6. Ludji Barnabas 2009, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama 2, Bina Media Informasi: Bandung
7. LaSor W.S. & Bush F.W. 1996, Pengantar Perjanjian Lama 2, Gunung Mulia :Jakarta
[1]
J. Blommendaal,,Pengantar Kepada Perjanjian Lama (Jakarta, BPK Gunung Mulia cet
ke-9 1999) hlm 150
[2]
Dr.F.L.Bakker,, Sejarah Kerajaan Allah 1 ( Jakarta, BPK Gunung Mulia 1996 ) hlm
237
[3]
W.S. Lasor, D.A Hubbard,,Pengantar Perjanjian Lama 2 ( Jakarta,
BPK Gunung Mulia cet ke-4 2000) hlm 109
[4]
opcit, hlm 150.
[5] opcit,
hlm 108-109
[6]
Barnabas Ludji, Pemahaman
Dasar Perjanjian Lama 2, Bandung: Bina Media Informasi, 2009. Hal 94-95
[7]
W.S. LaSor & F.W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2, Gunung
Mulia, Jakarta, 1996 (hlm 322-324)
[8]
Dianne Bergant,, Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama (Jogjakarta : Kanisius ) hlm
427
[9]
Donald Guthrie,, Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Maleakhi (Jakarta : Komunitas Bina Kasih 1996)
hlm 113
Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours
BalasHapusWell over 160,000 men and women are utilizing a easy and SECRET "liquid hack" to lose 2lbs each night as they sleep.
It's proven and it works on everybody.
This is how to do it yourself:
1) Go get a drinking glass and fill it half glass
2) Then do this weight loss hack
and be 2lbs lighter when you wake up!