Senin, 20 Februari 2017

Makalah Amos 5:18-27



KITAB NABI KECIL
Keadilan dan Kebenaran Allah
(Amos 5 : 18-27)
D
I
S
U
S
U
N
 OLEH:
Angga Melody Napitupulu
1301102
Dosen pengajar : Pdt. Sumardi M.Th
Institute Wesley Jakarta
KITAB AMOS
1.     LATAR BELAKANG

Nabi Amos adalah seorang peternak domba dan seorang pemungut buah ara yang berasal dari tekoa suatu desa di pinggiran gunugn Yehuda 15 Km dari betlehem[1]. Kitab Amos adalah kitab dari “kedua belas” kitab atau nabi-nabi kecil. dari segi kronologisnya Amos sebenarnya menempati urutan pertama diantara nabi-nabi penulis.[2], Nabi Amos mengatakan bahwa dia bukan seorang nabi, melainkan peternak, tetapi Tuhan mengambilnya dari belakang kawanan domba, Amos sama sekali tidak memilih jabatan Nabi, oleh karena suka berkhotbah atau menonjolkan diri  Amos bernubuat mau tidak mau oleh karena dipanggil Tuhan[3] Amos menjadi nabi dikerajaan utara pada masa pemerintahan raja Yerobeam II. Pada masa itu Kerajaan Utara sedang menikmati masa-msa kejayaannya, terutama dibidang ekonomi. Juga dibidang politik dan militer, Israel mencapai kemajuan yang pesat. Akan tetapi ada satu hal yang dilupakan, yaitu keadilan sosial. Karena itu Amos muncul dengan protesnya yang keras sekali terhadap buruknya keadilan sosial diIsrael. Di Betel dia bernubuat terhadap bait disana, sehingga dia ditolak oleh Imam besar dan dibuang ke luar Israel. Amos membritakan sesuatu yang baru bagi Israel. Amos juga menegur pemahaman yang salah tentang hari Tuhan.[4]

1.1             Penulis dan Waktu penulisan.

Tradisi Yahudi maupun Kristen meyakini bahwa kitab ini ditulis oleh Amos. Nama “Amos” muncul 7 kali dalam kitab ini (1:1;7:8, 10, 11, 12, 14; 8:2). Beberapa teks secara eksplisit menampilkan Amos sebagai penerima wahyu dari Allah (1:1; 7:8) atau orang yang diutus untuk menyampaikan nubuat (7:12-13, 15).  Keterangan “dua tahun sebelum gempa bumi” di pasal 1:1 memberi petunjuk yang kuat    
tentang rentang waktu antara pelayanan Amos dan penulisan kitab. Amos melayani sebelum gempa bumi terjadi, namun ia baru menuliskan nubuat 3/7 tersebut setelah peristiwa gempa bumi terjadi. Bencana alam ini mungkin telah menjadi faktor pendorong bagi Amos untuk menulis kitab ini, sebab dalam pemberitaannya ia melihat bencana alam sebagai bagian dari hukuman TUHAN (9:1, 5).[5]
Tetapi penyelidikan lebih sejarah dan perhitungan kronologis sudah mendorong tanggal penulisan nubuat-nubuat ini lebih dekat ke tahun 750-748 SM. beberapa saat menjelang kematian Yerobeam II, beberapa saat menjelang kematian Yerobeam. pengertian ini didasarkan pada indikasi bahwa kejadian-kejadian sejarah yang disinggung secara tidak langsung di dalam kitab Amos[6]. Penulis lebih  setuju Kitab ini ditulis Amos setelah kejadian gempa bumi.

2.     Situasi Kehidupan
Pada masa Nabi Amos Israel sedang menikmati masa-masa kejayaannya, terutama dibidang ekonomi. Juga dibidang politik dan militer, israelmencapai kemajuan yang pesat. Kekayaan menimbulkan ketidak adilan dan ketamakan: Orang miskin diabaikan dan juga dianiaya. Agama bersifat formal saja orang kaya menguasai segala sesuatu dan semua  orang, baik para nabi dan imam maupun hakim-hakim dan orang miskin yang mencari keadilan
2.1  Keadaan Politik
Keadaan politik pada saat itu berada di tengah masa perebutan kekuasaan antara Asyur dan Aram. Peperangan ini membuat Israel bagian utara yang diperintah Yehu seorang raja dari Israel pada tahun 842 mengalami kesulitan. Namun demikian, ketika Asyur menghancurkan Damsyik yaitu ibukota Aram maka terlepaslah Israel bagian utara. Setelah semuanya itu Yerobeam II dilantik ke takhta Israel pada tahun 783 , ia mengembalikan daerah Israel dari Hamat sampai Laut Araba.  Ia memerintah selama empat puluh satu tahun lamanya. Sementara di Israel bagian selatan yang diperintah Uzia, rakyat mengalami kemakmuran. Ia memerintah selama lima puluh dua tahun lamanya 
2.2             Keadaan Sosial
Rakyat pada masa pemerintahan Yerobeam II hidup dengan kemewahan kesenangan dan pemuasan jasmani tetapi ada masalah kesenjangan sosial yang terjadi Kalangan saudagar merebut tanah, orang kaya melakukan penindasan Hakim-Hakim tidak jujur, pemerintah rusak, Riba, Pemerasan, kebencian dari antara golongan, tidak satupun orang kaya yang perduli terhadap golongan yang menderita dan hal inilah yang ditentang oleh Nabi Amos
2.3             Keadaan Agama
Keadaan bangsa ketika itu penuh dengan agama. Ada kuil-kuil berhala di betel, gilgal, bersyeba yaitu tempat-tempat Ziarah bai rakyat, dan juga patung anak lembu emas Yerobeam I masih disembah di betel, Imam-imam yang ada hanya sebagai jabatan, tetapi kesusilaannya rusak dan mereka mendukung segala kecurangan, kelalaian susila dan takhyul merajalela di dalam negeri, orang benar dibenci dan ditentang, kebutaan rohani sangat terlihat mutlak dan inilah menjadi masalah bagi Amos .
2.4             Keadaan Ekonomi
Situasi sosial, kesuksesan militer dan politik pada gilirannya melahirkan                                                            orang-orang yang kuat secara ekonomi dan sosial. Perdagangan meningkat tajam (8:5a), bahkan berskala internasional (3:9). Pembangunan gedung-gedung makin berkembang (3:15). Jumlah rumah semakin banyak  (3:15b; 5:11; 6:8) dan perabotan pun semakin bervariasi (3:10,12b,15b;6:4a). Pengembangbiakan pohon anggur dan ternak meningkat untuk mencukupi permintaan pelanggan (5:11b; 6:4b) karena kehausan pelampiasan akan pesta-pesta (4:1;6:4,6). Mereka menyalahgunakan kekuasaan dan kekayaan mereka untuk menindas mereka yang miskin dan lemah. Ketidakadilan dapat ditemui di mana-mana dengan mudah (5:7, 15, 24; 6:12). Praktek penipuan dalam berbisnis semakin menguntungkan (8:5b). Perbudakan karena utang yang belum terbayar semakin beragam bentuknya (2:6;8:6). Orangorang yang kurang mampu secara sosial dieksploitasi (2:7a; 4:1;8:4) Hak-hak mereka ditindas melalui intimidasi para saksi dan hakim (2:7a;5:10,12). Situasi seperti inilah yang menjadi fokus pemberitaan Amos[7]

Bab II
Tafsiran
1.     Kritik Teks
1.     Amos 5 : 18
`rAa*-al{w> %v,xoï-aaWh hw"ßhy> ~Ay ~k,²l' hZ<ï-hM'l' hw"+hy> ~Ayæ-ta, ~yWIßa;t.Mih; yAhï
Terdapat 1 kata yang bermasalah pada ayat ini
Kata yang bermasalah di dalam kitab BHS yatiu kata  aWh  Kata ini merupakan kata ganti orang ke-3 maskulin tunggal, kata ini bisa diartikan sebagai “dirinya, atau diri dia”. kata aWh ini ditulis dalam terjemahan Teks Yunani septuaginta dengan kata kai auth Kata auth berasal dari kata autoj  adalah kata ganti orang kata autoj  berubah akhiran menjadi autoj +h Sehingga artinya menjadi kata ganti orang nominativ feminim tunggal kata autoh  ini bisa di artikan  dia perempuan”. dan kata kai adalah  kata penghubung artinya “dan”.  kata ini jika dibaca dalam bahasa Ibrani menjadi aWhw yang merupakan kata ganti orang ke-3 maskulin tunggal, tetapi mendapat penambahan kata w yang artinya dan, sehingga kata aWhw memiliki arti “Dan diri dia perempuan ” Perbedaan dari kedua terjemahan ini adalah pada gender dari kata itu sendiri jika dalam BHS menerjemahkannya sebagi orang ke-3 Masculin tetapi  dalam terjemahan Yunani Septuagint menerjemahkannya sebagai orang ketiga Feminim, jika kita melihat kepada ayat ini secara keseluruhan kata “Dia” Dalam ayat ini menggambarkan orang yang menantikan hari Tuhan itu sendiri. dan orang Israel menganut pengertia  Bet’Up yaitu Rumah bapa, jadi lebih menekankan pada gender maskulin untuk menggambarkan orang atau seseorang sedang tradisi Yunani tidak.

2.      Amos 5 : 23
`[m'(v.a, al{ï ^yl,Þb'n> tr:îm.zIw> b^yr<_vi !Amåh] yl;Þ['me arsEïh'
Terdapat 2 kata yang bermasalah pada ayat ini
1.      Kata pertama yang bermasalah di dalam kitab BHS yaitu kata rsEïh kata ini adalah bentuk Hiphil yang artinya “mengambil dan menjauhkannya” kata ini berbentuk imperative berarti mempunyai tekanan atau suatu perintah yang kuat dan kata ini juga merupakan kata yang berbentuk maskulin Tunggal. kata rsEïh oleh para peneliti modern diusulkan diganti dengan kata wrsEïh kata ini adalah stemnya stem Qal, berarti bentuk aktif, bentuk kata ini adalah orang ketiga maskulin, feminim jamak,  tetapi kata wrsEïh ini  tidak mempunyai tekanan dalam perintahnya kata wrsEïh   memiliki arti “mereka sudah menjauhkan  itu”. Kata yang bermasalah ini sebenarnya memiliki makna yang sama yaitu “Menjauhkan”. Tetapi  berbeda peda penekanan perintahnya Jika kita penggal kalimatnya di dalam BHS dikatakan ambil dan Jauhkanlah (perintah dengan tekanan Kuat) dari pada-Ku Nyanyianmu. tetapi jika kita menggunakan kata yang diusulkan oleh para peneliti kalimat menjadi “mereka menjauhkan dari Pada-Ku nyanyianmu”. untuk perbedan yang pertama penulis lebih setuju dengan yang ada di kitab BHS karena Tuhan sendiri telah muak dengan nyanyian bangsa Israel, dan menyuruh mereka menjauhkan nyanyian itu bukan hanya menjauhkan tetapi diambil dan dijauhkan dari hadapan Tuhan.  Perbedaan yang kedua adalah pada catatan Kaki yang diusulkan oleh para peneliti modern, mereka menerjemahkan kata rsEïh sebagai  wrsEïh  Artinya para peneliti menerjemahkannya sebagai orang jamak dan untuk gendernya sendiri para peneliti menerjemahkannya sebagai masculin/feminim yang secara tidak langsung merujuk kepada bangsa Israel secara keseluruhan Pada perbedaan yang kedua ini penulis lebih setuju dengan usulan yang diberikan oleh para peneliti modern. Karena memang Allah memerintahkan untuk menjauhkan nyanyian bangsa israel bukan hanya seorang (tunggal) saja melainkan setiap orang yang ada (jamak masculi/feminim).
2.      Kata kedua yang bermasalah di dalam kitab BHS adalah kata ^yr<_vi Kata ini merupakan kata benda maskulin yang bentuk katanya adalah orang kedua jamak kata ^yr<_vi   memiliki arti “Lagu, nyanyian”. Kata ^yr<_vi juga merupakan kata yang menegaskan kepemilikan orang kedua tunggal itu sendiri “kepunyaanmu” sehingga kata ^yr<_vi memiliki arti “Lagumu, Nyanyianmu”. kata ^yr<_vi pada awalnya ditulist dalam beberapa terjemahan lain dengan kata ~k,yreyf kata ini akar katanya adalah reyf  yang artinya “nyanyian” kata ini mendapat akhiran kata ~k yang adalah akhiran kata orang kedua maskulin jamak, dan kata ini juga merupakan kata yang menegaskan kepemilikan orang kedua jamak (kepunyaan kalian), jadi kata ~k,yreyf  ini memiliki arti ”Nyanyian kalian” dan kata ^yr<_vi ini juga di dalam terjemahan lain dibaca ~k,yleb.nI kata ini memiliki akar kata leb.nI yang memiliki arti “Iringan Musik”.  kata ini mendapat akhiran kata ~k yang adalah akhiran kata orang kedua maskulin jamak, dan kata ini juga merupakan kata yang menegaskan kepemilikan orang kedua jamak (kepunyaan kalian).
Jadi kata ~k,yleb.nI  memiliki arti “Iringan Musik Kalian”. jika kita menghubungkan kata yang bermasalah ini kedalam penggalan kalimatnya maka kita akan mendapat penggalan kalimat yang berbeda. Kata ^yr<_vi !Amåh] diterjemahkan dalam terjemahan BHS menjadi “Sorak Nyanyianmu”. Kemudian yang ada di catatan kaki menerjemahkannya sebagai “Sorak nyanyian kalian” dan yang terakhir menerjemahkannya sebagai “Sorak Iringan Musik Kalian”. dan penulis lebih setuju dengan yang ada di catatan kaki kata yang pertama, karena kata kalian (~k,). lebih cocok untuk menggambarkan Bangsa Israel sendiri yang.memang.Jamak.

2. Kritik Terjemahan
           Kata aWh diterjemahkan oleh BHS sendiri menerjemahkannya adalah kata ganti orang ketiga sedangkan terjemahan NIV, KJV dan LAI tidak menerjmahkannya sebagai orang keberapa.
BHS :
%v,xoï-aaWh hw"ßhy> ~Ay (Hari Tuhan bagi dia itu adalah kegelapan)
LAI : Hari itu kegelapan
NIV : itu adalah kegelapan
KJV : Hari Tuhan itu adalah kegelapan.
           Yang paling mendekati dengan terjemahan asli (BHS). adalah terjemahan dari King James Version (KJV). sedangkan LAI lebih mirip dengan terjemahan NIV. karena kata ganti orang ketiga aWh menunjukkan bagi siapa hari Tuhan itu,             karena memang hari Tuhan itu diitujukan bagi  orang Israel, jadi penulis lebih            setuju dengan terjemahan asli BHS.
           
2 . Amos 5 : 23
                                                                                                         ^yr<_vi !Am][åh] yl;Þ['me rsEïh
                               (Bawa pergi jauh dari pada-Ku  sorak lagu nyanyianmu).
kata ini  ditulis  berbeda dalam beberapa terjemahan lain seperti LAI, NIV dan KJV
LAI :
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu
NIV :
Away with the noise of your songs! (Jauhkan dengan keributan dari lagu-lagumu.                                                                        
KJV :
Take thou away  from me the noise  of thy songs (Bawa jauh dari Aku keributan dari lagu-lagu mereka).
     Yang paling mendekati dengan terjemahan asli adalah terjemahan dari King James Version (KJV). sedangkan LAI lebih mirip dengan terjemahan NIV. Karena Kata rsEïh merupakan kata perintah bentuk (imperative) yang benar-benar harus dilakukan jadi ada penekanan yang kuat , tetapi kata ini diterjemahkan biasa saja oleh terjemahan NIV dan LAI. Seolah-olah tidak ada penekanan. jadi penulis lebih setuju dengan bahasa asli dan juga KJV yang mendekati terjemahan bahasa asli karena kata rsEïh mempunyai penekanan yang kuat.
3.Struktur teks Amos 5 : 18 - 27
  1. Hari Tuhan Amos 5 : 18-20
A    :    5:18 Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang!
B    :    5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!
A1 :     5:20 Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?
A    : Allah mengubah konsep pemikiran umat Israel yang sebelumnya menganngap hari Tuhan  adalah  sukacita.
B     : Orang yang menantikan hari Tuhan adalah orang yang akan celaka
A.1 : Allah mengubah konsep pemikiran umat Israel yang sebelumnya menganngap hari Tuhan adalah  sukacita.
 
  1. Ibadah Israel dibenci Tuhan Amos 5 : 21-27

A  :      5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
A  :      5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
A :       5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
B  :      5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
C :       5:25 "Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan korban sajian, selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel?
C  :      5:26 Kamu akan mengangkut Sakut, rajamu, dan Kewan, dewa bintangmu, patung-patungmu yang telah kamu buat bagimu itu
C  :      5:27 dan Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan jauh ke seberang Damsyik," firman TUHAN, yang nama-Nya Allah semesta alam.

A : Allah membenci segala peribadatan Israel.
B : Keadilan dan kebenaran yang harus dilakukan bangsa Israel dalam segala aspek kehidupan Israel
C : Nubat kehancuran Israel karena ketidaktaatan Israel.
4.Tafsiran
Amos 5 : 18 - 27
HARI TUHAN : Amos 5 : 18-20
Amos menjelaskan bahwa hari Tuhan berarti kegelapan dan bukan terang. Ungkapan hari Tuhan mempunyai sejarah panjang dalam karya diluar Alkitab. Dalam sastra akad selatan Mesopotamia (irak modern). Ratusan tahun sebelum Amos “hari Tuhan” atau hari dewa, adalah peristiwa istimewa untuk menghormati dewa dengan upacara ibadah yang meriah, Bagi Israel hari Tuhan adalah hari yang dirindukan kepada hari-hari yang indah  yang di bayangkan oleh bangsa Israel ketika itu ialah Tuhan akan mengadakan perkiraan  dengan musuh Israel dan akan menghukum musuh itu karena segala apa yang telah mereka lakukan kepada bangsa pilihan Tuhan dengan demikian maka hari Tuhan yang besar itu akan menjadi hari perayaan bagi Israel, hari kemenangan dan kebahagiaan. Tetapi Amos datang dan mengatakan memang musuh-musuh Israel akan di hukum, yaitu karena segala perbuatan jahat mereka (bukan karena mereka musuh Israel), sebab memang hari Tuhan akan menjadi hukuman yang suram, tetapi juga untuk ISRAEL SENDIRI. Kata celakalah, menginginkan, Itu adalah orang-orang israel yang menanti-nantikan hari Tuhan sebagai hari yang bahagia
. Ibadah Israel Dibenci Tuhan : Amos 5 : 21-27.
      Pada pasal 5 Amos menyerang secara terus menerus segala apa yang terjadi betel itu, pesta-pesta yang dirayakan , korban-korban yang dipersembahkan, upacara adat yang diperlihatkan disana, dalam bagian ini ibadat israel seperti yang diadakan di israel dan tempat-tempat suci lainnya dicela habis-habisan oleh Nabi Amos.
Ayat 21
Ayat ini memberi kesan tentang keramaian upacara di betel, ekspresi Tuhan yang pertama adalah kata “membenci”dari bahasa Ibrani “Sane” yang berarti tidak disukai, jijik, musuh, pergi jauh-jauh. Kata “menghina” (ma’ac) dalam bahasa Ibrani menolak, benar-benar ditolak, dibuang.Kata “sane dan ma’ac” menggambarkan suatu kalimat negatif yang 1 kali Tuhan sampaikan namun berdampak besar bagi umat. mengapa Tuhan membenci/menghina bahkan tidak senang dengan Ibadah yang dilakukan oleh bangsa Israel? karena ritual ibadah yang dilakukan itu tidaklah dengan hati yang sungguh,,,hanya rutinitas saja. Umat Israel melakukan ibadah kepada Tuhan hanya untuk menutupi kejahatan yang dilakukannya. Agar orang-orang memuja mereka dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang yang “rohani” Allah membenci upacara keagamaan yang telah dilakukan umat Israel karena niat dan tujuan mereka dalam beribadah memiliki motivasi yang salah. Pada ayat ini juga dikatakan Perayaan, perayaan-perayaan itu diadakan “perkumpulan raya” (mungkin pertemuan-pertemuan istimewa).
Ayat 22-23
Kedua ayat ini menekankan tentang upacara korban ada upacara-upacara mempersembahkan korban; yang disebutkan di sini ialah dua “ korban persembahan”, yaitu “ korban-korban bakaran”(tanda pemujaan, bnd. Kel 29:18) dan “ korban-korban sajian”( tanda permulian);di samping itu disebut  satu “ korban persembahan” , yakni korban keselamatan( boleh jadi sebagai korban penutup) dalam bentuk korban sembelihan. Akhir dari perayaan  semacam ini termasuk juga “  keramaian nyanyian-nyanyian  ” ( dalam kata “keramaian “ barang kali ada sedikit sindiran) dan “ lagu gambus ” ( atau: bunyi, music,permainan dari gambus itu). Ibadah yang dilakukan oleh bangsa Israel itu adalah ibadah yang sama seperti yang dilakukan oleh bangsa Kanaan, bangsa Kanaan segala keramaian itu bukanlah kegembiraan batin untuk merangsang dewa memberi berkat, “Pemujaan” seperti ini pada dasarnya mempunyai tujuan yang egoistis yaitu supaya dewa melayani manusia, karena Allah bukan hanya Allah oranh kaya saja (berpesta pora dalam ibadah) tetapi Allah menuntut ketaatan dalam ibadah.
Ayat 24
Kebenaran dikatakan seperti sungai yang mengalir tidak pernah kering walau musim panas sekalipun sungai akan tetap mengeluarkan airnya. Biarlah kebenaran dan keadilan yang sesungguhnya itu dapat terlihat oleh banyak orang. kamu tidak lagi menutupi kejahatan melainkan hiduplah dengan terus-terang. Perumpamaan atau kiasan yang dipakai dalam ayat ini adalah agak aneh: keadilan dan kebenaran ( boleh dikatakan  sama dengan “ keadilan”) yang bergulung-gulung ( atau mengalit ) seperti air, yakni dalam  sungai yang selalu mengalir? Apakah artinya itu? Dengan mengingat Yesaya 28:17 maka beberapa penafsir menganggap ayat ini sebagai pemberitahuan-hukuman. Sebab kata-kata “ tetapi biarlah” pada permulaan kalimat ini dapat di coret atau misalkan diganti dengan “ akan”. Jadi tafsirannya kira-kira sebagai  berikut: keadilan (= keadilan ilahi yang dari atas) akan menggulung sebagai air bah (yakni : akan menggulung segala ketidak-adilan di atas bumi).
Ayat 25
sebenarnya Tuhan tidak menuntut umat Israel untuk memberikan korban persembahan kepada Tuhan. Tuhan hanya ingin mereka sedikit untuk mengingat Dia. tetapi Umat Israel terlena dengan keadaan mereka. Dalam Kitab Amos menggambarkan keadaan tentang strata atau kelas kaya dan miskin sangat jelas sekali. Untuk itu Tuhan sangat menginginkan agar umat itu mampu berbuat yang baik, bukan hanya hubungan mereka dengan Allah yang mereka nampakan namun keseharian mereka TIDAK ADA KASIH. Mereka berlomba datang kepada Tuhan untuk memberikan persembahan tetapi tidak sama sekali menghiraukan saudara mereaka yang membutuhkan
Ayat26-27
Dalam hal ini ayat 26-27 mengandung pemberitahuan  hukuman: harinya akan datang bahwa Israel akan mengankut dewa-dewa berhalanya, dan mereka sendiri akan diangkut kepembuangan oleh Allah.  Ungkapan “ jatuh ke seberang Damsyik” mungkin dapat diterangkan dengan mengingat kerajaan Asyur yang benar-benar dalam tahun722 sebelum  Masehi menaklukan Israel dan mengangkut penduduknya tertawan. Menurut penafsir-penafsir lain, unhkapan itu adalah dalam arti kiasan, yaitu “jauh sekali”,  “ke ujung bumi”. Sebagai contoh dari banyaknya usaha untuk menjelaskan ayat 26 itu, dapat dikemukakan satu kemungkinan lagi, yang barangkali dapat dipertimbangkan. Apabila orang menerima  bahwa nas Ibrani dari ayat ini diturunkan kepada kita dalam bentuk rusak, maka orang  dapat mencoba mengagak-agak beberapa perbaikan. Selanjutnya dari ayat 25 maka ayat 26 dapat misalnya dibaca sebagai berikut. (= kata ibrani “ sukat ” sebagai ganti “ Sakut ” Rajamu (= Allah) dan tandu (= kata Ibrani “ kiyon ”sebagai ganti “  kewan ”) Allahmu ( dengan dicoret kata-kata “ bintan” dan “patung”)  yang telah kamu buat bagimu itu . ( yaitu tandu tadi ) maksudnya : pada pesta-pestatertentu di Betel ( misalnya hari raya pondok daun, barangkali juga hari raya “ naik tahta”nya Yahwe) agaknya diadakan arak-arakan  dan pada kesempatan itu turut di angkut suatu tandu (= tempat duduk ) bagi Allah, seperti orang-orang kafir mengangkut serta dewa-dewa berhalanya. Maka dalam ayat 26 upacara itulah yang dicela sebagai suatu upacara yang pada mulanya (= di waktu perjalanan di padang gurun) tidak terdapat!.



BAB III
Makna Teologis dan Aplikasi
1.     Makna Teologis
Allah Israel adalah Allah yang benar dan adil, Allah juga tidak berkompromi dengan kebenaran dan keadilan, Kebenaran dan keadilan bagi Allah sendiri adalah sebuah keseimbangan, Allah pun menghakimi dan menghukum suatu bangsa atau orang menurut kebenaran yang Allah tentukan sendiri dan tentu kebenaran itu adalah sebuah keadilan. karena kebenaran dan keadilan tidak bisa di pisahkan dari Allah karena Allah sendiri sumber dari kebenaran dan Keadilan
Bangsa Isral yang Allahnya adalah sumber  dari kebenaran dan keadilan tidak mengindahkan keadilan itu sendiri bahkan dalam ibadah Pun keadilan dan kebenaran tidak dilakukan karena itulah Allah melalui Nabi-Nya menjanjikan kehancuran dan menentang seluruh peribadatan yang dilakukan oleh bangsa Israel, Allah akan menghukum Israel seperti Allah menghukum bangsa-bangsa lain oleh karena kebenaran dan keadilan Allah

2.     Aplikasi
1.      Menyadari bahwa Allah kita itu adalah Allah yang benar, bahkan Yesus mengatakan akulah jalan kebenaran.
2.      Menyadari bahwa kita adalah orang pilihan Allah maka dari itu. Kita harus mencerminkan sifat dari Allah itu sendiri.
3.      Kita yang mengerti akan kebenaran dan keadilan itu harus menghidupi keadilan dan kebenaran itu sendiri
Daftar Pustaka
1.      W.S Lasor. Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996).
2.  Andrew E. Hill & John H Walton, Survei Perjanjian Lama ( Malang, Gandum Mas cet ke-4 2001).
3.   A.Th.Kramer, Singa Telah Mengaum (Jakarta, BPK Gunung mulia, cet ke-3 1993).
4.  Dr.J, Blommendaal. Pengantar Kepada  Perjanjian Lama (Jakarta: GunungMulia, 2010).
5.   Frank M. Boyd, Kitab Nabi-Nabi Kecil. (Gandum Mas, 2006).




[1] W.S Lasor. Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), hal. 195
[2] Andrew E. Hill & John H Walton, Survei Perjanjian Lama ( Malang, Gandum Mas cet ke-4 2001). hal 609
[3] A.Th.Kramer, Singa Telah Mengaum (Jakarta, BPK Gunung mulia, cet ke-3 1993) hal 22
[4]Dr.J, Blommendaal. Pengantar Kepada  Perjanjian Lama (Jakarta: GunungMulia, 2010) hlm 129
[5] Andrew Hill & John Walton, A Survey of the Old Testament  (Malanag Gandum Mas cet ke-4).hal 610
[6] ibid hal 612
[7] Frank M. Boyd, Kitab Nabi-Nabi Kecil. (Gandum Mas) 2006 hal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar